Surakarta Kota Budaya

Selamat Datang Di Kota Budaya Surakarta Mari kita Kembangkan dan Lestarikan Budaya Daerah Surakarta

Jumat, 16 April 2010

Kredit Subsektor Industri Tekstil di Surakarta Tumbuh Signifikan

SOLO (Suara Karya) Kredit sub sektor industri tekstil, sandang dan kulit yang disalurkan Bank Umum di wilayah Surakarta pada posisi akhir tahun 2009 tumbuh secara signifikan sebesar 38,52 persen dari sebesar Rp 1,79 triliun pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp 2,48 triliun pada tahun 2009.

Tingginya pertumbuhan kredit sub sektor ini tidak terlepas dari meningkatnya jumlah debitur dari sebesar 729 rekening pada tahun 2008 menjadi sebesar 761 rekening pada tahun 2009 atau meningkat sebesar 4,39 persen.
"Pertumbuhan kredit sektor tekstil, sandang dan kulit tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit sektor pengolahan dan total kredit Bank Umum secara keseluruhan masing-masing sebesar 10,74 persen dan 17,75 persen," jelas Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Solo, Dewi Setyowati, Rabu (17/2).

Lebih lanjut menurut Dewi, dengan pertumbuhan tersebut, pangsa kredit sub sektor industri tekstil, sandang dan kulit terhadap kredit sektor industri pengolahan meningkat dari sebesar 42,94 persen pada tahun 2008 menjadi sebesar 53,72 persen pada tahun 2009. Sementara itu, pangsa kredit sub sektor industri tekstil, sandang dan kulit terhadap total kredit Bank Umum secara keseluruhan meningkat dari sebesar 11,23 persen pada tahun 2008 menjadi sebesar 13,21 persen pada tahun 2009.

Tetapi disisi lain kualitas kredit sub sektor industri tekstil, sandang dan kulit yang disalurkan Bank Umum di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta pada tahun 2009 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tercermin dari indikator Non Performing Loan (NPL) yang meningkat dari sebesar 2,61 persen pada tahun 2008 menjadi sebesar 10,52 persen pada tahun 2009.

"Meningkatnya NPL kredit tersebut sangat terkait dengan kondisi krisis keuangan global yang berdampak pada melemahnya perni intaan produk tekstil terutama yang berorientasi ekspor," jelasnya lagi. Sementara itu, untuk perkembang- ain kredit sektor ini pada tahun 2010 masih berpotensi meningkat

Menurut Dewi, faktor utama yang mendorong adalah tetap terjaganya stabilitas makroekonomi terutama inflasi dan nilai tukar, serta prospek perekonomian yang semakin membaik seiring mulai pulihnya pasar ekspor setelah terpuruk sejak akhir tahun 2008 akibat krisis ekonomi global yang melemahkan permintaan pasar ekspor.

"Tetapi dengan berlakunya perjanjian kawasan perdagangan bebas China-ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA) pelaku-pelaku ekonomi di Surakarta khususnya yang bergerak dalam industri tekstil, sandang dan kulit terutama yang berorientasi pada pasar domestik diharapkan mampu meningkatkan daya saing, membuat diferensiasi produk dan menangkap peluang-peluang yang ada dengan memanfaatkan comparative dan competitive advantage agar mampu bersaing dengan eksportir dari negara-negara lain," jelasnya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar